ketika kegelisahan dan kehancuran melanda hati..
semua terasa begitu tak berarti..
remuk redam ku rasa..
sang surya telah bertahta diatas singgasananya..
menerangi hamparan bumi yang terpapar indah dan penuh warna..
setitik ku lihat awan gelap yang menutupi keceraha dan keindahannya..
laksan kayu yang telah lapuk dimakan usia..
hati ni benar-benar merasa sangat rapuh..
ku kini merasa teramat tak berdaya dan lunglai..
tak mampu lagi ku menopang raga ini tuk berdiri tegak melawan arus gelombang kehidupan..
hingga ingin q pejamkan kedua bola mataku dan mengakhiri semua bebab dipundak ni..
ketika aku harus kembali terkulai lemah dan menatap kembali dunia yang tak pernah ingin kusinggahi..sebelumnya..
kini ku sedaang mengitung detik detik akhir dari segala yang ada..
semua terasa begitu tak berarti..
remuk redam ku rasa..
sang surya telah bertahta diatas singgasananya..
menerangi hamparan bumi yang terpapar indah dan penuh warna..
setitik ku lihat awan gelap yang menutupi keceraha dan keindahannya..
laksan kayu yang telah lapuk dimakan usia..
hati ni benar-benar merasa sangat rapuh..
ku kini merasa teramat tak berdaya dan lunglai..
tak mampu lagi ku menopang raga ini tuk berdiri tegak melawan arus gelombang kehidupan..
hingga ingin q pejamkan kedua bola mataku dan mengakhiri semua bebab dipundak ni..
ketika aku harus kembali terkulai lemah dan menatap kembali dunia yang tak pernah ingin kusinggahi..sebelumnya..
kini ku sedaang mengitung detik detik akhir dari segala yang ada..
No comments:
Post a Comment